Selasa, 01 Februari 2011

Pare, I'm in Loveb

Dari FB Fahmi Sadja on Saturday, January 22, 2011 at 9:48am

Huh hah!!! GoodMorning Every Body... Weekend yang menyenangkan, semoga kamu juga merasakan hal yang sama ya.. Atau sebagian orang mungkin memilih untuk memurungkan diri di saru (sabtu seru) ini. Waduh, sayang sekali, hari ini terlalu cantik untuk kita cuekin apa lagi murungin.. hahahah....

Saya bahagia hari ini. hehehe.. mungkin bagi temen2 yang dari kemarin udah nyimak status2 saya yang sangat sering, udah bisa nebak saya senengnya kenapa. hihihihi... PD banget yak, biarin lah. Saya mah positif thingkin aja kalo Anda adl orang yang perhatian sama saya. Huauahahaha... maaf gak ketulungan narsisnya... is OK, seperti biasa yuk mari kita telisik ada apa saja di perjalanan backpaker kita kemarin....

Kita mulai dari stasiun Poncol. Perjalanan ke Pare kami mulai dengan naik kretaa ekonomi Jurusan Bojonegoro seharga 6500 (tertulis di tiketnya). Terdengar sangat menarik karena konon kabar dari temen, bahwa di ekonomi express ini ada pecel yg enak banget dengan harga yang miring. Hahaha, benar sekali, kami menemuinya. Tak pikir panjang lagi, satu pincuk pecel dengan ornamen peyek dan keripik tempe menjadi makan pagi kami. Sexy Food banget!!

Bersama Mbak Rika, Nela dan Cik Heni, kami putuskan utk negebolang ke Pare, dg harapan Survey dan dpt tempat enak saat belajar b.Inggris nanti

Perjalanan kurang lebih sekitar 5 jam. Jangan salah, biarpun kereta ekonomi, fasilitasnya tak kalah dengan kelas bisnis kok. Namun, sejujurnya yg membuat bosan adalah sepanjang 5 jam, mungkin udah puluhan kali berhenti dari stasiun satu ke stasiun yg lain. Tapi, lagi-lagi selalu ada yang menarik dari sebuah proses perjalanan. Ada banyak orang yg bisa kami amati. Kebanyakan yg satu gerbong dg kami adalah mereka para pekerja. Hal ini bisa dilihat dari tampang, warna kulit, cara ngomong dan tangan-tangan mereka yang kebanyakan kekar dan kasar (mungkin). Hahaha...

Ditengah perjalanan naik Kereta, kami menemukan keluarga mungil nan bahagia yg punya anak kembar yg iiihhh luthunnaa :))

Seusai sampai Bojonegoro, kami melewati jejalanan yg begitu lama, kurang lebih butuh 4 jam lagi untuk sampai pare. Dari bebecakan sampai eangkotan bernama ELF kami tunggangi. Bagi Anda yg memang suka bepergian di tempat-tempat asing, siapkanlah lokasi keikhlasan pada hati Anda, kenapa? tau sendiri lah, kita akan menjadi incaran yang empuk sekaligus nyaman bagi mereka para angkoters. Sampai tukang becak pun ikut memanfaatkannya. Maka dari itu, dari awal niatkan aja mbantu, amal, shodaqoh atau infaq biar gak ada lubang dalam hatimu. Heheheh...

di Jatim buanyak bgt angkutan macem ELF. Tapi ati-ati dg kernetnya yg kadang me-mark up harga seketika itu juga kepada orang2 baru dan polos seperti kami :((

3 kali gonta ganti Elf (baca E-lep), dengan biaya @8ribu, satu kali becak dan durasi 4 jam, kami sampai ke kampung inggris yang sudah terkenal seantero raya itu. Rute perjalanan gak udah dijelasin lah ya, karena ribet banget, tar kalo kita ketemu bisa lebih intim membicarakannya. :))

Sesampainya di Pare. Atmosfir Amerika dan Australia, langsung menerpa kami. Semilir nuansa itu semakin terasa bersamaan dengan gerimis dan membasahi kami. Spanduk promosi dan papan-papan nama seakan berteriak memanggil kami dengan banyak tawaran yang menggiurkan. Ada banyak sekali tempat les disana, mulai dari Oxford, Harfard, Mahesa, Marveolus, Smart, Webmetrix, Elfast, buanyak yang lainnya. Semuanya berlomba menunjukkan giginya yang paling baik, agar kami mau menjamahnya dan ikut membaur dalam sistem course yang mereka aplikasikan.

Nela saat nyewa sepeda, Sepeda merupakan alat transport utama anak-anak les disana. Banyak tempat penyewaan sepeda yg rata2 50ribu/bulannya
Suasana salah satu Gang di kampung Inggris Pare. Sepi, masih asri, ini diambil sekitar jam 5.30 :)
ini nih, gerbang kampung inggris yg terkenal itu. Ada puluhan (bahkan mungkin ratusan) tempat menimba ilmu tentang bebahasaan...
Banyak juga areal persawahannya, Jadi suasananya emang masih hijau, seger, asri dan menyenangkan sekali...

Hahaha... exited banget saya. Biaya hidup disana pun relatif murah. itulah mengapa, hati kami banyak terobati, setelah dlam perjalanan tadi banyak yang mengelabui kami dengan banyak me-mark up harga transportasi. untuk makan penyet adalah bekisar 3000 - 6000, itu sudah sama minum. Lalu pagi-pagi kita makan nasi kuning dengan sentuhan telur bulat dan suir, ditambah kentang kriuk, bihun dan timun.ohya, ada lagi teh anget rasa mawar, seharga 6000. Murah kan!! Ohya, kami juga kaget ketika mendapati harga bakso satu mangkok dengan banyak sekali bola dagingnya berharga 3000. Bisa dipastikan harga diri aneka makanan disana emang murah, tapi tak murahan kok!!!

Inilah tempat belajarnya, di teras-teras, banyak sekali yg mengaplikasikan b.inggrisnya utk komunikasi everyday :)
Ada juga yg berarak-arakan membuat sebuah barisan, jalan-jalan pagi dg pakaian seadanya, mereka keliling kampung, study tour ala Pare, everybody speak english!!
Lucunya lagi, ada tempat kursus yg menyelenggarakan senam sehat bersama setiap paginya, wow ramenyaa...

Yang emang bikin kagum lagi adalah ketika pagi-pagi kami bersepeda-pedaan. Ohya, sepeda sewanya adalah 50ribu per 30hari. Puas kan... Sehari kami kena tarif 5rb, mungkin karena bapaknya bingung mau ngasih berapa, masak 1600. Hahaha. Wuiih, sepanjang jalan kami disuguhi anak-anak yang les di teras-teras rumah, berjalan berarak-arakan, sambil mulutnya berkomat-kamit melancarkan prounonciation, vocab, grammer, greeting, chit chat each other. Penampilannya pun luar biasa beda-beda. Ada yg cuma pake boxer dengan setelah kaos ketat, pada pake sarung (pun dibalutkan keaneka ragam tubuh mereka, ada yg dipake di kepala, diselempangkan, buat selimut jalan), macem-macem pokoknya. Jauh dari modis memang, belum pada mandi pasti karen jam pun masih nunjuk ke pukul 05.30. Maka dari itu, kenapa saya pasang status, Loca,crazy,gila!!! Hahaha... Everybody speak english,so many bikes,most of men wear saroong do morning walking,im so exited! #open my mouth :D

Ini nih,,, Kosan yg harganya cuma 5ribu itu perorang...
Ada juga toko-toko kreatifnya :))

Suasana di Pare gak jauh beda sama di tembalang, terutama daerah banjarsari dan bulusan. Yah,, lebar jalannya juga segitu, dilewati bis juga. Rame-ramenya juga, mungkin yang bedain adalah, pengguna jalannya antara yg cinta lingkungan (pake sepeda, jalan, becak) vs mesin (motor, bis, elf dll) adalah 50 : 50.

Aduh, apalagi ya.. mulai kalap saya nulisnya, jadi gak urut dan beraturan lagi. Intinya, kesan pertama kami adalah menyenangkan. Langsung jatuh hati sama Pare dan tak sabar ingin menggeruduk dan bergelinjang di sana. Wkwkwk... How, ikutan gabung kami??!!

Ohya, yang jelas juga, perjalanan kemarin banyak kenangannya... kami mengelilingi banyak kota di Jatim. mulai dari Kediri, Jombang dan Nganjuk. Benar-benar dari Stasiun ke Stasiun. Poncol - Bojonegoro - Jombang - Nganjuk - poncol lagi. Sering nyasar, belanja jajan dan gonta-ganti angkutan.. wkwkwk.. Berkesan....

1 komentar:

Monggo Komentar Anda!