Senin, 06 Februari 2012

Dear Mas Burhan

Melalui blog ini aku ingin beromantis-romantisan padamu ah. Menulis sebuah surat cinta padamu secara pribadi. Selamat kau menjadi yang beruntung, mengingat aku jarang sekali menulis seseorang dalam blog-ku ini.

Haha, my brader, masku yang super, kau menjadi salah satu inspirasiku menapaki hidup yang rumit ini. Bagaimana tidak, kau slah seorang yg berani mengambil permainan untuk kau warnai dalam lembaran-lembaran nafasmu. Mari kita jeberkan beberapa :

Entah kenapa, kau selalu membuataku ingin melakukan yang terbaik. Di rumah, mas burhan emang terkenal sosok yang cerdas, pintar, kritis, paling suka baca diantara kami anak-anaknya ibu, 'melawan', mungkin lebih tepatnya berani keluar mainstreem. Nah, hal ini yang membuat pacu semangatku bertalu-talu. Bukan maksud untuk jadi yg menang dan terbaik, jujur aar selalu berusaha selamgkah lebih maju darimu.

Dalam hal pendidikan, tentu kau panutan mas. Kau masuk sma 3, favorit dan sekolah terpandang. Aku tak mau kalah, masuk sma 1. kau melanjutkan di Unsoed dan mengambil jurusan sosiologi. Tadinya aku mau mengekormu. Tapi ego dan jiwa kompetisiku malah memilih Undip Komunikasi. Tadinya malah hampir aku tak mau kuliah karena gagaala dapat PMDK (aku merasa kalah tak bisa sepertimu masuk kuliah melalui jalur PMDK).

Lagi, kau jadi wartawan. Aku kepanasan, gak mau kalah dan memilih radio dan tv sebagai konsentrasi ataoaa mianat belajarku. Dan lain2 yang setelah aku pikir dalam-dalam, kok aku seperti followermu ya... Tapi biarlah, aku tetap menjadikan ini sebagai nilai positif. Lebih tepatnya kau menuntunku, buakan aku yg hanya jadi followermu.

Kau pandai sekali menulis dan hobi 'memakan' ratusan buku. Aku, tetap belum bisa membiasakan membaca, hanya memaksa untuk tergila-gila dengan menulis, dan parahnya ingin jadi penulis bestseller. Haha, jika ini terdengar gila atau tak mungkin, buktinya dunia telah membuktikan bahwa tak ada yang tak mungkin, selalu ada kemungkinan di setiap hidup kita bukan.

Nah, akhirnya, diam2 aku mulai mengagumimu. Selalu enak berdiskusi dan berbincang denganmu. Mungkin, memang cuma mas Burhan yg kadang mudeng jalan pikiran aar ya. #curcol. Hahha. Celotehanku bisa terjun bebas dan terserah aku mau bilang apa. Paling nggak, mas Burhan berhasil membuata nyaman ketika kita diskusi.

Intinya, aar mau ngucapin terimakasih dan kebanggaan yg setinggi-tingginya memiliki kangmas sepertimu. Gak usah GR yak, gakpapa sedikit melayang, tapi setelah itu mendarat lagi, gak usah kembang kempis hidungnya, toh dari dulu hidungmu tetap besar kok. Hahha. Bersyukur sekali menjadi bagian dari keluarga ini. Terimakasih ya Alloh...

Dan akhir kata, selamat Ulang tahun ya mas, semoga tahun ini dan tahun2 berikutnya menjadi keberuntungan bagimu. Tetap menginspairasi dan makin sholeh menjadi pemimpin untuk keluargamu, sukses untuk bisnisnya, tambah sregeb ibadahe, tambah banyak linknya, selalu menyala dan membeningkan lingkunganmu....

Amin ya robbal alamin

Dari adikmu yg selalu bangga dan iri kepadamu, hahaha
#berlebihan ya, agpp lah sekali-kali :p

Jumat, 20 Januari 2012

Goes to IM

Asri, Rayi, Fahmi, Nova dan Dati
Tanggal 10 Januari kemarin, mungkin menjadi tanggal yang penting bagi kurang lebih 8000 pemuda-pemudi di luar sana. Pasalnya, ada pengumuman penting yang sudah ditunggu-tunggu. Yakni, pengumuman kelolosan tahap 1 Indonesia Mengajar. Walhasil, alhamdulillah saya dan 266 peserta lainnya mendapatkan kehormatan karena dapat tiket menuju satu tahapan lagi. Senangnya bukan kepalang (maaf tak bermaksud sombong sedikitpun :D).

Tanggal 17 Januari pun menjadi tanggal pilihan saya untuk melakukan tatap muka dengan tim IM. Excited buanget kemarin itu. Berbekal baju batik warna cokelat, celana bahan item dan sepatu krem pinjaman, saya melangkah pasti ke kantor IM. Terletak di perumahan dekat blok M di Kebayoran Baru, saya yang waktu itu diantar oleh Sepupu bertanya-tanya, "Diapain ya ntar?".

Okray, agendanya cukup padat untuk hari itu. Saya ketemu dengan beberapa anak muda yang sungguh bergairah. Sekedar ber haha-hihi, kenalan dan tanya-tanya seperlunya, saya mencoba untuk meng-calm down kan hati.

Akhirnya kita dikumpulkan dalam satu ruangan. Ada sekitar 18 orang disitu dan 2 diantaranya adalah pria. Bakal seru tampaknya ini. Mmmm, diawali dengan psikotes sekitar 40 menit, kemudian kita dikelompokkan menjadi 3 bagian. Saya sendiri dapat kelompok yg lumayan asyik. Ada 5 orang yang semuanya punya karakter masing-masing.

Pertama, Namanya Murdiati, ternyata dia adalah anak FIM 9. Akhwat, cerdas asli IPB dan ngomongnya cepat sekali. Ternyata Perempuan ini adalah kembar dan pernah melakukan pertukaran pelajar. wooow great. Next, Rayi, dari namanya terdengar imut. Tapi ternyata dia adalah olahragawati. Keluarganya memang menanamkan prinsip sehat. Lalu, Penyanyi yang pernah melanglang buana di Eropa, Si Nova. Keturunan Batak Sinaga, orangnya asyik, apalagi kalo saling bertatapan, menusuk tajam. hahha. Terus, adalagi si Asri, Penari yang kuliah di Malaysia.

Mmm.. ada beberapa tahapan di tes kedua ini. mulai dari presentasi diri, sesi yang paling suka, karena bisa narsis. hahha. terus dilanjut diskusi, seru banget. karena kasusnya ternyata ril, pernah terjadi pada pengajar muda yang udah terjun. lalu, Roleplay : paling asyik juga. Buat teman2 yang suka main WareWolf, pasti suka melewati ujian ini. Lalu, teman2 juga akan melewati interview yang berdurasi sejam. Nah, terakhir... adalah simulasi mengajar. Wakakka... Serru banget.

Sesi ini, kita masing-masing sudah menyiapkan materi. Taaaapi, semuanya berubah ajang OVJ karena muridnya yang luar biasa. Hahaha...

Setelah lolos, tahap 2, akan ada tahap 3 yaitu MCU (Medical Check Up), terus karantina.

nb. Tulisan ini dibuat sembari ngeliat Stand Up Comedi Semarang. Gak konsen deh ah.. :)

Menyentuh Bandung

Foto Bersama di Oray Tapa
Pagi ini aku tebangun. Aku tak berada di kamarku. Di rumah syauqi ternyata. Lelah dari perjalanan kemarin dan semalem. Kami, anak-anak FIM, kemarin barusaja melakukan pertemuan bertajuk YLT (Young Leader Talk). Sutu program berbagi inspirasi. Program baru yang luar biasa digagas teman-teman untuk terus menyalakan semangat jiwa berbagi dan berbagi.

Bandung, pertama kalinya kuinjak untuk sekian tahun lamanya. Terkhir ke kota kembang ini adalah ketika kunjungan study tour SMP dahulu. Dan, sekarang kota kembang in lebih akrab dengan sebutan kota maicih. Hahaha...

Disapa oleh transprtasi bernama bis di terminal Lewi Panjang. Bandung macet ya ternyata. Setelah turun dari Bis tujuan JKT - BDG. Kami, aku dan Rizqie, naik bis Damri untuk ke ITB, check poin pertama berkumpulnya peserta YLT.

Kesan pertama di bus, kami disambut dengan iringan lagi Ibu-nya Iwan Fals yang dibawakan bapak-bapak paruh baya dengan suara berat. Sangat menghayati sekali. Sehingga membuat saya teringat belum membalas SMS dari Ibu saya sdari semalem. Disusul laagu berikutnya oleh artis jalanan yang berbeda. kali ini, suaranya lebih beraturan da kemana-mana. Membuat kami sontak tertawa spontan karena terhibur (oleh ke fals-annya). Hehe,... maaf..

Singkat cerita, setelah bertemu teman-teman dan sedikit melepas kangen. Kami melanjutkan perjalanan ke puncak. Kali ini lebih seru, karena kami harus jalan kaki beberapa kilo untuk menuju Villa Shauqi. Eh, tentu saja tak sekejam itu panitia mengerjai kami. Kami pun sempat mencicipi offroad dengan kijang gagah yang sudah disiapkan Syauqi dkk.

Bayanganku. Pastilah tempatnya jauh dari kata 'menyenangkan'. Yah, karena saya TIDAK suka dingin. Sekali lagi, SAYA TIDAK SUKA DINGIN. Namun, prasangka saya sirna, canda tawa, dan kehadiran teman-teman FIM ternyata mampu menghangatkan suasana malam itu. Suasana hangat bersahabat.

Luar biasa sekali... Keceriaan di akhir Oktober kemarin saat di pelatihan, masih terasa membekas hingga malam itu. Bahkan, kekagumanku kepada teman-teman yang memang sudah luar biasa, bertambah setiap kali bertatap muka dan berbincang haha-hihi pada mereka. Inspiratif sekali, Super Duper Wooow... :)

Terimakasih teman, untuk semuanya... Ketulusan yang kalian share sungguh terasa hingga ke hati masing-masing. Buat teman2 panitia yang kerja keras tak kenal lelah, semoga Allah berkahkan sisa usianya. Insya Allah perjuangan untuk mengadakan silaturrahmi ini akan mulia sepanjang masa. Untuk teman2 yang sudah hadir, semoga jadi perekat persaudaraan kita. Biarpun ruang dan waktu terpisah jauh, namun  hati dan kesatuan visi misi, tak kan mampu mencerai-beraikan perjuangan suci ini.

Selamat menjalani aktivitas kembali, suntikan semangat ini sungguh jadi obat mujarab untuk menyongsong hari-hari jauh lebih cemerlang, asyik dan menakjubkan!!!

Fahmi:)

to be continue di YLT berikutnya....

Rabu, 07 September 2011

Belajar Ikhlas


Malam ini, Allah kembali ajarkan padaku secara langsung apa itu arti keikhlasan. Sejujurnya, aku sendiri tak begitu memahami, apa definisi ikhlas secara harfiahnya. Tapi, untaian kata per kata tak begitu penting. Internalisasi dari kata ‘ikhlas’ lah yang lebih prioritas. Ikhlas adalah tanpa pamrih, ikhlas adalah memberi tanpa mengharap kembali.
Belajar dari seorang kakak yang sangat super. Sekarang masih hamil jalan 6 bulan. Sungguh kakak yang jauh berbeda yang saya kenal kurang lebih 10 tahun yang lalu. Tak ada lagi kesan tomboy, ceplas-ceplos, keras kepala, egois atau cerewet. Sudah berbeda 180 derajat, menjadi sosok ibu yang patut di teladani.
Biarpun perutnya sudah sangat membuncit, tidurnya tak pernah tenang, nafasnya terlalu sering sesak dan tersengal ketika kelelahan. Namun, perjuangan untuk keluarga tak pernah ia keluhkan. Mengabdi kepada suami, takut pada suami setelah takut pada Allah, itu yang menjadi prinsipnya. Mulia sekali dan membuat dimensi hati ini meleleh seketika.
Tak berlebihan, kerja kerasnya sudah ia wujudkan. Bekerja dari pagi sampai sore, mengurus rumah tangga tanpa pembantu seharian, mendidik anak sekaligus memanjakan suami, dia lakoni dengan tulus. Lillahi ta’ala katanya, ikhlas karena Allah. Sungguh, barangkali aku telat mengenal kebaikannya sekarang. barangkali aku adalah adik yang kurang ajar, namun jujur, diam-diam sayangku padanya bertambah dari hari ke hari.
Nasehatnya sama sekali tak ada paksaan. Inti dari semua obrolan kemarin malam adalah keikhlasan. Menerima. Ikhlas ibadah untuk Allah, Karena memang sejatinya manusia hidup adalah untuk beribadah kepada NYA, mengabdi se-abdi-abdinya pada NYA. Menjadi hamba sekaligus pemimpin bagi dirinya sendiri untuk kembali padaNYA kelak. Menuju kehidupan abadi penuh kebahagian, Syurganya Allah.
Kedua, SMS dari salah seorang teman di radio. Curhat tentang segala masalahnya mengenai keikhlasan. Hati ini benar-benar tersentak ketika dia sms “ajari aku bagaimana cara ikhlas”. Bagaimana mungkin? Barangkali aku adalah orang paling munafik, astagfirullah, semoga kau ampuni hamba MU ya Robb. Hamba yang masih sulit ikhlas, diminta untuk mengajari ikhlas?
Tes seberapa keimanan seseorang bisa dilihat dari perkataan yang tergambarkan dari perbuatannya juga. Sms balasan sudah terkirim. Berkali-kali mengatakan bahwa kita harus bla-bla-bla. Cambukan tersendiri bagiku. Benarkah aku juga melakukan demikian? Ya Allah, atas izinmu, semoga apa yang hamba katakaan juga tercurah perbuatan yang bisa kuamalkan.
Ketiga, sebelum berangkat ke Masjid untuk tarawih, kurogoh dompetku bermaksud ingin mengambil selembar uang untuk infaq. Terkejut ketika melihat hanya ada uang 2 lembar. Jumlahnya? Bagi saya itu tak terlalu tinggi tapi juga tak terlalu murah. Malunya aku, uang tak langsung ku ambil malah mikir-mikir sesuatu.
Ya Allah, rejeki datang darimu. Usia juga dating dar MU. Begitu juga segala yang melekat dan karunia lingkungan di sekitar adalah dari MU. Termasuk materi, semuanya dari MU, berarti ini semua adalah milik MU. Tak logis jika apa yang datang dari MU, tapi hamba tak ikhlas untuk mengembalikannya pada MU. Astaghfirullah… lebih ironis, ketika aku merasa memilikinya ya Allah. Padahal itu milik MU.
Sekali lagi kukatakan, tak ada yang kebetulan di muka bumi ini. Bahkan daun yang gugur pun telah Allah rencanakan sebelumnya. Pelajaran ikhlas DIA perkuat melalui khotib yang berkhutbah di malam ini. Penyampaian ikhlasnya melalui sketsa cerita begitu menohok hingga ke jantung hati. Sungguh cantik mendarat tepat di atas sanubari.
Ibroh yang sungguh mulia dari kata ikhlas. Rumusnya gampang saja. Ikhlas sama dengan sukses berjuta kalilipat. Oke, bagaimana ilustrasinya. Begini :
Dia bercerita, Dulu, ada seorang santri alim. Sebut saja namanya Ahmad. Di kebun belakang rumahnya tumbuh subur pohon ketela dan sudah saatnya panen. Dengan niat tulus memohon ridho Allah, dia memetik beberapa dan memberikannya kepada Pak Kyainya.
Sesampainya di tempat pak Kyai, Pemuda itu menyampaikan maksudnya.
“Ini ada sedikit ketela hasil panen kami pak Kyai. Semoga bisa manfaat.” Kata Ahmad.
Pak Kyai mengucapkan terimakasih yang tak terkira. Setelah beberapa lama ketika Ahmad hendak pulang. Pak Kyai bertanya pada istrinya,
“Nyai, di belakang ada apa? Ahmad mau pulang. Bawakanlah yang bisa dibawa untuk oleh-oleh keluarganya di rumah” Pak Kyai berujar.
Istrinya menjawab, hanya ada seekor kambing di belakang.
Maka, pak Kyai itu memerintahkan istrinya untuk memberikan kambing itu kepada Ahmad, semoga juga bisa bermanfaat dan menjadi berkah nantinya.
Ditengah perjalanan, Ahmad bertemu dengan Umar. Umar terkejut, kenapa Ahmad membawa kambing setelah pulang dari rumah pak Kyai? Diapun tak sabar dan bertanya kepada Ahmad.
“Hai Ahmad, dari mana saja kau tadi”
“Oh, tadi aku bermaksud memberikan ketela hasil kepada pak Kyai, tapi beliau sungguh baik memberikan kambing ini sebagai oleh-oleh.” Jawab Ahmad dengan tersenyum.
Umar pun tak mau kalah. Akhirnya dia pergi ke pasar untuk membeli Roti Spesial dan memberikannya kepada pak Kyai. “Jika Ahmad member ketela dapat kambing, pasti aku akan dapat sapi jika memberikan roti special ini.” Pikir Umar.
Sesampainya di tempat pak Kyai, Umar memberikan rotinya. Setelah bermaksud pulang, Umar sudah menanti-nanti, hendak dikasih apa dia?
Benar saja, pak Kyai pun kembali bertanya pada istrinya, “Nyai, di belakang ada apa? Umar  mau pulang. Bawakanlah yang bisa dibawa untuk oleh-oleh keluarganya di rumah”
Karena di dapur hanya tinggal ketela, maka keluarga pak Kyai pun memberikan ketela pada Umar. Di tengah perjalanan pulang Umar tak henti-hentinya menggerutu bahwa pak Kyai sangat tidak adil. “Ahmad ngasih ketela dapat kambing, masak aku ngasih roti special Cuma dapat ketela! Sungguh tidak adil.”
Tentu, pelajarannya adalah poin keikhlasan. Ikhlas jika tanpa pamrih dan hanya mengharap Ridho Allah, maka balasannya akan jauh berkalilipat. Namun jika perbuatan baik itu disertai pamrih, jangan harap akan dapat balasan yang lebih.
Semoga pelajaran ini akan masuk menghujam, menancap rekat tak lepas dalam hati. Tak hanya itu, semuanya juga akan terwujud melalui perbuatan dan tingkah laku sehari-hari, amin ya robbal alamin. =]

15 Agustus 2011. @ 10.27 pm.

Jumat, 12 Agustus 2011

Hari ini Nikah (baca : Indah)

Syuukuur Allhamdulillah, hari ini saya bener2 merasakan kedekatan yang luar biasa dengan Allah... :)
Sekedar syaring aja yaaa....

Pagi ini, selepas subuhan, saya sengaja tidak tidur lagi, bukan karena tidak mengantuk, tapi karena takut kebablasan tidurnya. Jam 8 ini ada janjian sama Pengaadilan Tinggi Negeri Semarang. Bukan untuk kasus yang membahayakan, cuma sidang tilang kok. Jam 9 nya, saya berjanji menjadi salah satu pengawas untuk Placement Test di SMK Texmaco. Setelah Jumatan rencana ke BRI, setelah itu ke IKIP, sorenya Buber bareng temen, abis itu Tarawih dan ketemuan lagi sama temen buat breafing training di SMP 29. Wooow, cukup padat jadwal hari ini yah... *tepuk jidad

Okay, lets Go Gego... percayalah semua akan nikah (baca : indah) pada waktunya. hahha... ungkapan ini kurang pas disisipkan di paragraf ini deh. Mmmm, i mean, yakinlah Allah akan menyuport melancarkan segara urusan. Setelah bersiap dan berbenah, 7.30 aku sudah ganteng dan wangi. Aku bersiap capcus dengan motor pinjaman (mengingat si Blue lagi ngambeg, rantainya kadang lepas) dan Jumper pinjaman (jaketku ketinggalan di Pekalongan). perjalanan akan panjang hari ini, pikirku... *geleng-geleng

Singkat cerita, di Pengadilan Ngrapyak, aku sudah dikepung dengan peserta sidang tilang lainnya. Masya Allah, masih jam 8 antrian sudah begitu puanjiang... OK Fine!! saatnya bergerilya, mencari nomer antri sidang, FYI aja, ada beberapa tahapan kalo mau sidang, ok sekalian di share dini deh.

TAHAPAN PROSES SIDANG TILANG :
  1. Langsung ke ruang samping kanan gedung, lihat di papan pengumuman (yang biasanya sudah ramai digeruduk para terdakwa lain). Carilah nomor tilang Anda (warna merah biasanya ada huruf 'A', tertera di kanan atas kartu tilang).
  2. Carilah nomer anda itu untuk mendapatkan nomer antrian sidang. No antrian adalah di sebelah kanan nomer tilang (notil), biasanya dicetak tebal. cara mecari cepat adalah, 2 digit paling belakang, contoh notil Anda 319174120 A, nah Anda fokus pada 2 digit di belakang = 20. Karena kalo ngeliat dari depan 3191, itu lebih lama, percaya deh, nomer nya mencaaarrr... tapi kalo 2 digit di belakang itu urut, pasti :) *thx to calo
  3. Setelah dapat nomer antrian, inget2, bila perlu catet! Lalu, liat sebelah papan pengumuman Anda masuk ruang sidang berapa. Taruhlah Anda mauk Ruang III.
  4. Setelah di Ruang Sidang III, tunggulah nomer antrian Anda dipanggil. Cermatlah, karena kalo kelewatan, maka penantian akan semakin panjang dan bikin sangat emosi.
  5. Setelah di ketok sidang, meluncurlah ke loket pembayaran, ambil uang Anda dan bayar setelah nomer antrian anda dipanggil juga, jadi gak usah sok langsung ngacir di depan loket, gak usah ngantri juga, menambah sesak tauuukkk. Setelah bayar, mintalah tanda bukti anda (SIM ato STNK tergantung yg mana yg ditahan).
  6. Udah dehhh....

OK, back to the curcoool
Sialnya, sidang yang seharusnya mulai jam 8 molor sampai 9. Gak tertib, kesalahan pertama, penegak disiplin tapi kok gak disiplin. Sungguh banyak orang yang muntab. Ibu-ibu didepanku berkali-kali kesal dan menekuk-nekuk mukanya. Kesian banget. Aku cuma senyam-senyum dalam hati, Pelajaran pertama yang di dapat : Sabar, Puasa adalah ujian kesabaran, termasuk ngantri gini-gini.

Alhamdulillah, setalh kpontang-panting, lelarian, sana-sini, jam 10 kurang 10, case close. Langsunglah aku ngacir ke SMK Texmako yang berada di ujung kota semarang sebelah terminal mangkang. Juauh juga ternyata, untungnya aku pas banget. Murid2 sekelas sudah pada nunggu kedatangan sang pengawasnya, yeah i'am. lembar soal dan jawaban kusebar, absen, semua peserta serius mengerjakan. Biarlah sedikit rame, yang penting tertib.

Setelah itu, temen2 seprofesi lain banyak mengeluhkan tentang murid2nya yg dijaga, Alhamdulillah murid-murid yang kujaga, biarpun cowok semua, tapi tak begitu bandel, yaaa bisa di hendel lah. cukup dengan pasang muka jutek (inget materi di teater). HHHhhh... Alhamdulillah waktunya begitu tepat....

Setelah Jumatan, ke BRI, melihat setumpukkan sepatu yg dijual, tiba2 pengen beli... haduuuuhhh, sepertinya ini efek main ke tempat kak Ira deh. Kemarin lusa pas main ke mbak Ira, dia sempat pamer sepatu2nya gitu. *ngakak mangap. Belanja deh gueeee... nggak penting banget, tapi gak papa lah, baru dapet duit ini.. Wkakakak... Niatkan karenaa Allah, membantu sesama muslim (yg jualan sepatu). Ibu-ibu gitu, gak tega kalo gak jadi beli padahal udah ngliat2....

Dan, sekarang saya di IKIP, melihat laptop nganggur dengan tempelan modem di colokannya, membuat hasrat curcolnya sangat menggelora dan membahana. Hahahha... Begitulah, cerita hari ini. Allah sungguh baik telah mengatur segala urusan saya hari ini sampai sore. Semoga setelah ini juga lancar lagi.

Kawan, sesibuk apapun urusannya, sepadat apapun acaranya, serahkanlah semuanya pada Allah. Hari ini saya buktikan secara langsung. Berpasrah padaNya adalah membawa kebahagiaan. Sungguh, Pertolongan Allah itu Nyata. Semuanya benar-benar nikah (baca : indah) pada waktunya.... Biarpun Bab 1 belum Acc, teori belum pasti disetujui, hawanya pengen ketawa-tiwi ajah..... well have anice day ya...... gaiz.....


Sekian curcol dari saya, Semoga manfaat
Ingat, tetep makan yg banyak, tetep sehat, tetep cuci kaki sebelum tidur, biar bisa jalan2... =]

Salam Cihuy Jaya,
Fahmi Sadja =]