Rabu, 06 Mei 2009

Mencari-cari Firasat atas Nama "Tak Ada yang Abadi"


Ya Allah, sungguh tak ada yang abadi di dunia ini. saya teringat banget dengan pidato pak dekan pada acara wisuda saya kemarin, dia berpuisi sehingga banyak mengundang ratusan pasang telinga menyimak dengan seksama, kalau tidak salah mengingat, begini bunyinya.....
satu demi satu daun-daun mulai berguguran satu demi satu ranting-ranting mulai patah satu-demi satu burung-burung mulai meninggalkan sangkar satu demi sungai mulai mengering satu demi satu mahasiswa mulai meninggalkan kampus ini membuktikan bahwa di dunia ini tak ada yang abadi.


Allah lah Sang Maha Abadi, Penguasa Jagad Raya dan seisinya....

tadi sore, saya baru saja mendapati kenyataan bahwa sahabat saya telah pergi menghadap Allah swt. Dewi Pramita Susiantari, adalah seorang sahabat saya waktu di bangku SMA. dia sosok cewek tangguh baik dari segi fisik ataupun mental. aktif diberbagai organisasi dan berbakat dalam aspek kesenian. kami dipertemukan dan diakrabkan dalam satu wadah gerakan pramuka GAMARAKA SMANSA. bersama sahabat kami yang lain, mbak uki, ichwan, totok, kita sering ngumpul dan bergila-gilaan bersama.

rasanya baru kemarin kita lucu-lucuan bareng. merayakan ulang tahun, kemah bareng, ikut lomba, poto-poto, dan segudang kenangan manis lainnya. ternyata, masa itu sudah lekang beberapa tahun silam. tak menyangka, sungguh manusia tak berdaya....

tadi sore, sehabis saya berkunjung ke toko buku, saya sempatkan mampir ke watung untuk mengisi perut kosong. entah ada dorongan apa, tak seperti biasa, motor ini melaju ke sebuah warung yang letaknya berhadap-hadapan dengan RS Rumani. seusai makan, saya pulang ke kost dan sholat ashar. tiba-tiba, begitu saya tuntaskan berdoa, ada satu panggilan yg masuk, hp saya menjerit, oh telepon itu datang dari Ibundaya sahabat saya itu (dewi).

suaranya terisak menyuruhku datang dengan segera ke ICU RS Rumani. dewi keadaanya kritis, begitu katanya. langsung, kuserbu RS itu dengan panik dan hati tak karuan. benar, sesampainya di RS, dewi ternyata sudah tak bernyawa lagi. muka ibu bapaknya pucat, pasrah, mencoba ikhlas mendapati kenyataan yang memang tak bisa dihindari oleh siapapun mahluk bernyawa.

dari situ, saya coba mencari-cari firasat, saya nggak tahu apakah ini dosa??? ya Allah ampuni hamba MU ini,

dua minggu yang lalu, Ibunya sempet menelpon, meminta saya menemui Dewi, katanya Dewi pengen ketemu. awalnya saya mengiyakan, namun saya batal menjenguk karena mesti ikut seleksi kerja ke luar kota. sempat ada perasaan kecewa sama diri sendiri, dan perasaaan itu kuat mendorong, "Ayo ar... jenguk dewi, siapa tau ada pesan penting dan siapa tahu, ini adalah pertemuan......." saya tak berani meneruskan....

kemarin, pas wisuda, Ibunya bilang dewi sempet sms saya, mengucapkan selamat wisuda. saya baru tahu itu sms dari dewi, karena tadi Ibunya bilang gitu. dewi masih bisa merasa bahagia temennya bahagia. semalem pun masih sempat tahajud-an bareng sama ibunya. tak tahunya itu semua adalah terakhir kalinya.... saya belum tahu, apakah ada pesan terakhir dewi untuk saya, sahabat-sahabatnya????

Ya Allah, dewi adalah teman sekaligus sahabat yang baik, tak pernah sekalipun dia menyusahkan atau merepotkan kami sebagai temennya. terimalah segala amal baik dia Allah... semoga sahabat dan Keluarganya diberikan ketabahan sekaligus keikhlasan yang mendalam...

ya Rohman ya Rohim, Engkaulah Penguasa langit dan bumi, Pemegang kekuasaan apapun di dunia ataupun di akhirat.... ampuni kami ya Allah.......

2 komentar:

Monggo Komentar Anda!