Minggu, 09 Januari 2011

Goes to Menara 165!!

diambil dari facebook saya sendiri >> Fahmi Sadja on Tuesday, December 28, 2010 at 9:12am


Perjalanan 2 hari kemarin at Menara 165, mungkin akan jadi salah satu memori unforgettable moment. Bagiku pribadi dan salah seorang temenku Miska a.k.a Rizqie, adalah dream come true. Pasalnya kami pernah meminta saat Peringatan 16 Mei lalu, tepat saat kita kesana beramai-ramai, kita berikrar “Someday kita bakal training disini bareng kak Ridwan Mukri!”. Dan, Amazing banget, 25-26 adalah jawaban dari Allah, Subhanallah…

Persiapan yang kurang lebih sebulan, akhirnya menetapkan kami untuk ikut gabung di training SCC. Rizqie, Nisa, Hime, Anin, Abi, Mumun, Tala, si Kembar Deka Tiwi, Rizka, Citra dan Saya sendiri memutuskan untuk merasakan suasana yang lain training di Menara.

Sebelum Berangkat, Pose dulu dooong... :)

Perjalanan spiritual dan menapaktilasi diri sendiripun kami rasakan begitu memukau. Terbukti banyak dari temen-temen bercerita sungguh sangat spektakuler. Versinya memang berbeda-beda. Namun, intinya sensasi dua hari kemarin adalah indah. Tak bisa digambarkan dengan kata-kata. Sebutlah, momen ini adalah sangat menghujam jantung kami!

Tak terbayang sedikitpun kebosanan saat perjalanan. Biarpun harus menempuh petualangan kurang lebih 10 jam di jalan, toh kami isi dengan penuh canda tawa. Muncullah beberapa bahasan mulai dari kejahatan miska yg sangat difavoritkan Rizqie, kisah cinta Rafi Ahmad vs Yuni Sara, keheranan Tala dan Hime atas kota out of the box Pekalongan, sampai dengan kepopularitasan kata-kata unyu, ea, dan lu fikir yang sangat digemari Anin dan Abi. Selain itu, muncul ide gila dan kocak abis, empet-empetan di mobil! Masya Alloh…

Kreatif buanget,masih ditambah 3 orang di depan...

Ohya, aku sempat mengajak temen-temen mampir ke rumah. Saya paksa mereka makan makanan yang sangat khas di kota kami, yaitu megono. Kebanyakan memang baru pertama kali mengenyam makanan yang terbuat dari nangka muda dicaik-cabik itu. Hahaha, semoga pada kengen dengan makanan itu lagi, so bisa main lagi ke tempatku.

Mampir di Pekalongan, ayo makan megononya...

Mobil yang dinahkodai mas Labib (masnya Hime) melaju dengan kencangnya, akhirnya sampai juga. Kali ini, di Ibukota, ada lagi cerita yang lebih heboh. Ohya, akhirnya kita sepakat untuk menginap di tempat Papahnya Deka dan Mamahnya Tiwi. Kami senang bisa bersilaturrahmi dengan keluarga si Kembar. Baik baget, enak-enak lagi makanannya. Hahaha… Sampai-sampai kita lahap, semuanya habis, apalagi pas pada main UNO tuh, masya Allah…. paginya aja pada meraung-raung nangis gak karuan, malemnya langsung berbalik 180 derajat, ngakak bersorak sorai.

Main UNO menjadi favorit, bahkan pas jln2 ke Pasir Kencana, pun kami tak ingin melewatkan kesempatan memainkannya...

Well, di ruang training juga disuguhi dengan beragam keceriaan dan kegembiraan. Gila, SCC full of game ya!!! Dan senangnya bisa eksis di beberapa kali sesi games dan penampilan. Hahaha tetep,, narsisnya gak ketulungan!! Gimana lagi dong, udah naluriah deh kayaknya.. wkwkwk…

Hari pertama memberikan banyak sekali gambaran tentang pengendalian nafsu melalui Self Controlling. Dimana kita diajak menyelami lautan dalam diri kita dan belajar bagaimana mengolah ombak yang ada dalam diri kita. Hari kedua, menguak potensi yang ada di diri yang harus kita bagi dengan sesama melalui Strategic Collaboration. Apa yang kau beri, maka itu yang kau terima. Mengajarkan bagaimana hidup seimbang, ternyata ada hubungan yang sungguh potensial antara memberi dan menerima. Subhanallah! Orang tak akan pernah jatuh miskin ketika mereka mau menafkahkan hartanya di jalan Allah!!


Dan, banyak lagi ceritanya. Ohya, bisa ketemu lagi dengan temen-temen satu orbit dan satu perjuangan di Indonesia, serasa reoni Munas kedua. Kebanyakan dari temen-temen kemarin yang sempat berkumpul di Semarang, juga hadir di Jakarta. Wow banget pastinya, semoga Allah pertemukan kita kembali suatu saat nanti. Amin!!

Bertemu dg teman2 dr Indonesia Raya merdeka-merdeka...

Sip dah, harapannya, sebagai manusia yang sangat rentan terhadap perubahan atau bolak-naliknya hati, semoga saja Allah tetapkan dan istiqomahkan semangat yang telah menyeruak ini, sampai kapanpun. And gaiz, kalaulah ada taman terindah di dunia ini, momen kemarin adalah salah satu bunga terindah yang menyusunnya…. Ingat temen, mari saling terus mengingatkan. Ketika mulai keluar pada jalurya, ingat lagu Tobatnya Snada, ingat juga Surganya Allah yang dijanjikan, yang katanya kelak kau ingin kesana… =]

Pasti akan kangen ya temen-temen… kayaknya perlu deh kapan-kapan kita ulangi lagi perjalanan bersenang-senangnya, kemana gitu, Bali Mungkin… haahaha…

1 komentar:

Monggo Komentar Anda!