Jumat, 17 September 2010

balon dan mercoon

genap 10 hari sudah berada di Pekalongan. kota yang tak pernah mati dari ingatanku. kota dimana aku dilahirkan yang kadang membuat kangen, tapi juga bisa membuat hidup terasa membosankan. hahaha... etlis, cukup puas libur lebaran kali ini berada di rumah sendiri. jarang-jarang kaaannn...

hari ini tepat seminggu lebaran. ada satu tradisi yang mungkin di daerah lain pun ada. beberapa menyebut syawalan, ada juga yg menamai 'lebaran ketupat'. aku tak tau pasti darimana kata itu berasal, namun mungkin esensi dari lebaran seminggu ini adalah sama.

ternyata pekalongan juga memiliki keunikan tersendiri. hal ini baru kusadari sesaat setelah tadi pagi temen dari pemalang gumun atau getun (baca : heran) ketika melihat bebalonan yang mengudara di sekitar rumah saya. dia tambah terperanjat ketika mendengarkan bebunyian keras yang ternyat itu adalah mercon. tapi kenapa letaknya di bawah balon yang sudah mengudara???
itulah, tradisi ngebluk (menerbangkan balon pakai asap) di Pekalongan sudah menjadi kegiatan rutin tiap tahunnya. adapun secara wajar, balon dibuat dari plastik kresek beraneka warna, ataupun kertas (yg ini jarang). balon dibentuk sedemikian rupa, sehingga bentuknya mirip dengan balon udaranya sherina. bentuk tentu saja bergantung selero. mau lonjong kaya lontong boleh, buleet kayak perut oke aja, ato gepeng kaya lempeng juga monggo. yang pasti balon itu diterbangkan dengan bantuan asap hasil bakar-bakaran.
yang seru adalah sang mercon. mercon dibuat sendiri dengan obat (yg aku sendiri tak tahu bahan kimia apakah itu) dan dibalut dengan kertas2 sisa buku pelajaran ataupun koran. mercon itu akan asik ketika meledak dengan dentuman yang sangat keras, karena mampu memberikan sensasi kageet yg cukup cemerlang. hahaha... ketika summbu yang nyambung ke mercon gagal di cus (disulut api), maka penyesalan akan menghantui setiap insan yang ikut ngebluk balon tersebut.
balon yang hendak di kebluk



bentukan mercon sebelum diikutserta-terbangkan

mmmhhhh... lama juga sebenarnya tak melihat bebalonan full version lengkap dengan merconnya.... hehe... sebenarnya perayaan syawalan menggunakan media balon seperti ini sempat menjadi kontraversi. namun, agaknya hal ini telah menjadi budaya yang mengakar, sehingga sulit untuk dilepaskan. hwalahhh......

1 komentar:

Monggo Komentar Anda!